Wednesday, November 4, 2009

apalah nak jadi...


salam

Menelaah ketika dinihari terasa tenangnya. Saya curi sedikit waktu untuk meluahkan rasa tidak senang saya semenjak semalam. Berita Dr Asri, bekas mufti Perlis ditahan atas alasan mengajar tanpa tauliah bagi saya cukup mengaibkan. Umum mengenali Dr Asri sebagai seorang ilmuwan, pernah memegang jawatan sebagai Mufti. Walaupun pandangannya terkadang mencetuskan kontroversi namun buah fikirannya masih lagi berteraskan akidah Islam bg saya. Hampir separuh dari waktu yg saya ada semalam dihabiskan dihadapan skrin laptop, cuba meneliti setiap fakta2 dari paparan berita,pendapat para ulama lain mengenai kes Dr Asri. Masing-masing mempunyai berbagai pendapat namun konklusi mereka tetap sama, tidak bersetuju dengan cara JAIS yg tidak profesional.

Ulama ditahan atas alasan yang tidak cukup kukuh, tetapi pelbagai kemungkaran di dunia nyata tidak pula diambil peduli.Itulah realiti dunia kini.

Semoga Allah melindungi mereka yg berjuang dijalanNya..


_____________________________________________________________


3 Fitnah Dunia

Rasulullah saw., pada 14 abad lalu telah menyatakan dalam sebuah hadis yang terkenal disebut dengan hadits Wahn,
"Hampir saja bangsa-bangsa mengepung kalian, sebagaimana orang lapar mengepung tempat makanan.
Berkata seorang sahabat, “ Apakah karena kita sedikit pada saat itu ?
Rasul saw. bersabda,” Bahkan kalian pada saat itu banyak, tetapi kalian seperti buih, seperti buih lautan. Allah akan mencabut dari hati musuh kalian rasa takut pada kalian. Dan Allah memasukkan ke dalam hati kalian Wahn.
Berkata seorang sahabat,” Apakah Wahn itu wahai Rasulullah saw ?
Rasul saw, bersabda, “Cinta dunia dan takut mati” (HR Abu Dawud).

Dunia dengan segala isinya adalah fitnah yang banyak menipu manusia.
Dari Abu Said Al-Khudri,
Nabi saw bersabda:
Sesungguhnya dunia itu manis dan lazat, dan sesungguhnya Allah menitipkannya padamu, kemudian melihat bagaimana kamu menggunakannya. Maka hati-hatilah terhadap dunia dan hati-hatilah terhadap wanita, kerana fitnah pertama yang menimpa bani Israel disebabkan wanita(HR Muslim) (At-Taghaabun 14-15).
Secara umum fitnah kehidupan dunia dapat dikategorikan menjadi tiga bentuk, yaitu: WANITA, HARTA dan KEKUASAAN.

Fitnah Wanita

Dahsyatnya fitnah wanita telah disebutkan dalam Al-Quran dan Hadits. Bahkan surah ‘Ali Imran 14 menempatkan wanita sebagai urutan pertama yang banyak dicintai oleh manusia dan pada saat yang sama menjadi fitnah yang paling berbahaya untuk manusia.

Rasulullah saw. bersabda,

"Tidaklah aku tinggalkan fitnah yang lebih besar bagi kaum lelaki melebihi fitnah wanita”
(HR Bukhari dan Muslim).

Banyak sekali bentuk fitnah wanita, jika wanita itu isteri maka banyak para isteri dapat memalingkan suaminya dari ibadah, dakwah dan amal shalih yang tanggungjawab utama lainnya. Jika wanita itu wanita selain isterinya, maka fitnah berbentuk perzinaan. Fitnah inilah yang sangat dahsyat yang menimpa banyak umat Islam.Ada banyak cerita masa lalu baik yang terjadi di masa Bani Israil maupun di masa Rasululullah saw yang menyangkut wanita yang dijadikan objek fitnah. Kisah seorang rahib yang membakar jari-jari tangannya untuk mengingatkan diri dari azab neraka ketika berhadapan dengan wanita yang sangat siap pakai, kisah penjual minyak wangi yang mengotori dirinya dengan kotoran dirinya agar wanita yang menggodanya lari, dan cerita nabi Yusuf a.s. yang diabadikan Al-Qur’an. Itu kisah-kisah mereka yang selamat dari fitnah wanita. Sedangkan kisah mereka yang menjadi korban fitnah wanita lebih banyak lagi. Kisah rahib yang mengubati wanita kemudian berzina sampai hamil dan membunuhnya, sampai akhirnya musyrik kerana menyembah syaitan. Kisah raja Arab dari Bani Umayyah yang meninggal dalam pelukan wanita dan banyak lagi kisah-kisah lainnya.


Fitnah Harta

Fitnah harta termasuk bentuk fitnah yang sangat dahsyat yang ditakuti Rasulullah saw.

Dari Amru bin Auf al-Anshari ra bahwa Rasulullah saw. mengutus Abu Ubaidah bin al-Jarrah ke al-Bahrain untuk mengambil jizyahnya. Kemudian Abu Ubaidah datang dari bahrain dengan membawa harta dan orang-orang Anshar mendengar kedatangan Abu Ubaidah. Mereka berkumpul untuk shalat Subuh dengan Nabi saw. tatkala selesai dan hendak pergi mereka mendatangi Rasul saw., dan beliau tersenyum ketika melihat mereka kemudian bersabda,”Saya yakin kalian mendengar bahwa Abu Ubaidah datang dari Bahrain dengan membawa sesuatu?” Mereka menjawab, ”Betul wahai Rasulullah”. Rasul saw. bersabda, ”Berikanlah khabar gembira dan harapan apa yang menyenangkan kalian, demi Allah bukanlah kefakiran yang paling aku takutkan padamu tetapi aku takut dibukanya dunia untukmu sebagaimana telah dibuka bagi orang-orang sebelummu dan kalian akan berlumba-lumba mendapatkannya sebagaimana mereka berlumba-lumba, dan akan menghancurkanmu sebagaimana telah menghancurkan mereka.” (HR Bukhari dan Muslim).


Pada saat dimana dakwah sudah memasuki wilayah negara, maka fitnah harta harus semakin perlu dijaga. Kerana pintu-pintu perbendaharaan harta sudah sedemikian rupa terbuka lebar. Dan fitnah harta, nampaknya sudah mulai menimpa sebahagian aktiviti dakwah. Kegemaran main dan aktiviti hotel, berganti-ganti telefon bimbit dan membeli telefon bimbit mewah, berlumba-lumba membeli rumah yang mewah dan berlebih-lebihan dengan perabot rumah tangga, lebih asyik bertemu dengan teman yang memiliki level sama dan para pejabat lainnya adalah beberapa fenomena fitnah harta.Yang paling parah dari fitnah harta bagi para ilmuan adalah menjadikan dakwah sebagai dagangan politik. Segala sesuatu mengatas namakan dakwah. Berbuat untuk dakwah dengan berbuat atas nama dakwah bezanya sangat tipis. Menerima hadiah atas nama dakwah, menerima dana dan sumbangan musyarokah atas nama dakwah. Mendekat kepada penguasa dan menjilat pada mereka atas nama dakwah dan sebagainya.


Dalam konteks ini Rasulullah saw. dan para sahabatnya pernah ditegur keras oleh Allah kerana memilih mendapatkan ghonimah dan tawanan perang, padahal itu semua dengan pertimbangan dakwah dan bukan atas nama dakwah. Kejadian ini diabadikan Al-Qur’an surah Al-Anfaal (8): 67-68, “Tidak patut, bagi seorang nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu)…”


Fitnah Kekuasaan

Fitnah kekuasaan biasanya menimpa kalangan elit dan level tertentu dalam tubuh umat. Fitnah inilah yang menjadi punca fitnah besar di masa sahabat, antara Ali r.a. dengan siti Aisyah r.a. dalam perang Jamal, antara Ali r.a. dengan Muawiyah r.a. dalam perang Siffin, antara Ali r.a. dengan kaum Khawarij.

Fitnah kekuasaan ini juga dapat menimpa gerakan dakwah dan memang telah banyak menimpa gerakan dakwah. Para aktivis gerakan dakwah termasuk para pemimpin gerakan dakwah adalah manusia biasa yang tidak maksum dan tidak terbebas dari dosa dan fitnah. Yang terbebas dari fitnah dan kesalahan adalah manhaj Islam. Sehingga fitnah kekuasaan dapat menimpa mereka kecuali yang dirahmati Allah.
Kecintaan untuk terus memimpin dan berkuasa baik dalam wilayah publik mahupun struktur suatu organisasi adalah sebahagian dari fitnah kekuasaan.Fitnah kekuasaan yang paling dahsyat menimpa aktivis dakwah adalah perpecahan, saling menjatuhkan, saling memfitnah bahkan saling membunuh. Dan semua itu pernah terjadi dalam sejarah Islam. Semoga kita semua diselamatkan dari semua bentuk fitnah ini.

sumber dari Halaqah.net

No comments:

Post a Comment